Kisahku~
Aku
bukan penulis hebat yang punya banyak penghargaan. Hanya gadis sederhana yang
ingin tulisannya bermanfaat bagi semua kalangan.
Kita diciptakan sebaik - baiknya dengan memiliki kelebihannya masing - masing. Asus juga menghadirkan terobosan baru disetiap peluncurannya dan semua memiliki kelebihannya masing - masing. Jika kelebihan kita menemukan wadah tepat untuk menyalurkannya, maka dunia akan melihat bahwa keberanian kita mengekspresikan diri ini adalah bentuk kecintaan terhadap diri kita sendiri.
Tulisan
ini menyajikan cerita tentangku dan Laptop kesayanganku. Bagaimana aku
jatuh hati serta akan menilik lebih dalam tentang seri VivoBook Asus yang baru saja diluncurkan.
Awal Perkenalanku Dengan Asus
Jikalau bukan karena rasa cemburu
ini, aku tak akan mengenalnya ~
Sinar
matahari menembus setiap jendela ruangan. Kala itu aku dengan syahdunya mendengarkan
materi yang disampaikan oleh guru. Aku termasuk anak yang ambisius yang selalu
ingin menjadi murid terbaik disekolah. Tak perduli dengan tatapan teman –
teman, aku hanya fokus mengejar apa yang aku cita - citakan. Aku tak ingin
menjadi mereka yang sibuk memamerkan kekayaan, kecantikan bahkan sebuah
hubungan cinta monyet yang tak ada gunanya. Walau kadang harus menerima perlakuan
yang menyakiti hati, tak ada yang bisa mengalahkan keteguhan hatiku untuk
belajar dan membahagiakan kedua orangtuaku.
Tapi
untuk pertama kalinya, aku iri dengan mereka. Bukan karena pencapainnya, namun
kemudahan mereka mendapatkan apa yang diinginkan hanya dengan sekali minta. Bermula
saat waktu istirahat tiba, seseorang mengeluarkan sebuah benda dari dalam
tasnya. Benda tersebut sangat mewah, mirip buku canggih. Kata mereka itu
laptop, sebuah komputer yang bisa dibawa kemana – mana. Aku lihat mereka
berkumpul bersama dan menikmati film yang muncul dilayarnya. Aku mengamati
keindahan dan kecanggihannya. Seketika hati menggeliat, bisakah aku memiliki
laptop seperti mereka?
Waktu
menunjukkan pukul 04.00 Wita, Ayah pulang kerumah setelah berkutit dengan
pekerjaannya. Ia masuk kedalam kamar, membersihkan diri kemudian berbaring dikasur
untuk melepas letihnya. Aku perlahan masuk dan duduk disampingnya. Ia menoleh
dan tersenyum kepadaku.
“Kenapa
nak?” Tanyanya padaku
“Anu
pak, Bagaimana pekerjaan bapak hari ini?” jawabku menanyakan keadaannya.
“Alhamdulillah
lancar. Ada apa?” Tanyanya kembali
Aku
diam sejenak memikirkan kata yang sopan untuk meminta laptop kepada Ayah.
Karena aku tahu, tiba – tiba meminta barang mahal pasti akan membuatnya marah.
Kareta takut, aku hanya tersenyum dan keluar dari kamarnya.
Keesokan
harinya, lagi – lagi timbul rasa cemburu didalam benakku. Setelah menonton
film, kali ini mereka mendengarkan musik sambil foto – foto dilaptop mereka. Apa
boleh buat, aku menyembunyikan perasaan tak karuan ini dan berbaur bersama
teman - temanku.
Sorenya,
aku melihat Ayah berbaring dikamar sambil mengibaskan sebuah buku untuk
mendapatkan angin. Aku kembali duduk disampingnya dan mengutarakan niat untuk
membeli laptop.
“Ayah,
teman – temanku pada punya laptop. Mereka bisa nonton film dan dengar musik dengan
mudah. Katanya kita juga bisa mengetik tanpa harus ke warnet lagi” Ucapku pada
Ayah.
“Apa
itu laptop? Harganya mahal tidak?” Tanya Ayah
“Laptop
itu seperti komputer tapi lebih mini dan bisa dibawa kemana – mana. Teman –
temanku sering bawa laptop kesekolah” Balasku.
“Harganya
pasti mahal. Sabar dulu ya nak, nanti ayah ada uang baru kita beli” Jawab ayah
mencoba menenangkan.
Aku
hanya diam sambil mengelap air mata yang tak terbendung akibat ucapan Ayah. Aku
tahu jika uang akan menjadi kendalaku. Tapi melihat tiap hari temanku melakukan
hal – hal seru di laptop membuat hatiku semakin ingin memilikinya.
Hari
– hari kulewati dengan raut wajah murung. Aku tak menyerah meski tak tahu kapan
aku bisa membelinya. Setiap Ayah kembali ke rumah, aku selalu mendatangi
kamarnya dan menyebutkan hal – hal menyenangkan dari laptop. Kadang Ayah hanya
tersenyum melihat semangatku.
Setelah
hampir 2 bulan lamanya, Ayah akhirnya mengizinkan aku membeli laptop dengan
uang tabungannya. Meskipun berat, tapi Ayah hanya ingin mengabulkan
keinginanku.
Keesokan
harinya, Ayah mengajakku membeli laptop yang kuinginkan. Disana kami diberikan
spesifikasi beberapa laptop yang bagus. Mataku tertuju pada satu laptop,
warnanya biru tua dan modelnya sesuai yang kuinginkan. Aku tunjuk laptop
tersebut dan mulai menayakan spesifikasi dan harganya.
“Oh
yang ini juga bagus, Merknya Asus. Ini keluaran terbaru jadi harganya sedikit
mahal. Spesifikasinya bisa di baca disini” Ucapnya sambil menyodorkan browsur
mini sambil menjelaskannya.
Sumber pribadi |
Aku
sangat jatuh cinta dengan laptop Asus untuk pertama kalinya. Setelah
dijelaskanpun aku hanya mau membeli laptop itu. Alhamdulillah uang Ayah cukup
untuk membelinya. Kami pulang kerumah dan aku mencoba mengoperasikannya. Karena
pertama kalinya punya laptop, aku tidak bisa lepas menatapnya. Tiap hari saat
pulang sekolah, aku meminjam flashdisk teman untuk mengisi kekosongan di laptop
tersebut. Aku masukkan video, film, musik dan beberapa e-book untuk belajar.
Saat itu aku benar – benar bahagia. Walaupun harus menunggu lama, keinginanku
akhirnya terpenuhi dan aku tidak perlu lagi iri dengan teman – temanku disekolah.
Asus Dan Hidupku
Setia itu mahal, Ketika kamu
menemukan yang cocok maka pertahankan~
Sudah
hampir 9 tahun aku menggunakan laptop Asus yang kubeli untuk pertama kalinya
itu. Telah banyak yang terjadi selama memilikinya. Aku banyak belajar dengan
buku elektronik gratis, aku juga bisa menghibur diri dengan musik dan film
serta bisa mengerjakan tugas – tugasku dengan mudah. Aku menjadi paham banyak
hal tentang teknologi dan internet berkat laptop Asus ini. Aku bahkan
mewujudkan keinginanku mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade dan menjadi
penulis pemula hingga saat ini. Benar – benar berkah yang luar biasa bisa
membersamai diri dengan laptop Asusku.
Sumber pribadi |
Namun
kebersamaan kami membuatku sering merasa bersalah. Kadang aku membiarkan laptop
ini melakukan banyak hal diluar batas wajar. Pernah tak sengaja teman kelasku
menjatuhkan laptop ini ke lantai. Katanya ia tak sengaja. Pernah juga
membiarkannya menyala seharian untuk mengerjakan skripsi. Ketika aku cek
keadaanya, ia masih baik – baik saja. Namun seiring berjalannya waktu, keyboard
telah menunjukkan penuaan, layar mulai menunjukkan titik hitam, Kursor yang mulai
tak terarah hingga baterai yang kadang naik turun. Segala keluhan yang
bermunculan seolah memberikan kode ringan bahwa ia butuh pergantian. Tapi apa
daya, memiliki laptop Asus ini saja sudah sangat bersyukur.
Asus
sudah seperti teman hidup buatku. Karena laptop Asusku telah menemani dari SMP
hingga lulus kuliah. Ibarat sebuah hubungan, aku ingin terus menunjukkan
kesetianku kepadanya. Kenapa? Sebab ia juga menunjukkan kesetiannya kepadaku.
Ia mampu melakukan apa yang aku minta dan selalu menjadi tempatku mendapatkan
hiburan. Ia juga membantuku untuk lebih
berani dan percaya diri didepan semua orang. Aku selalu bangga dengannya
walaupun orang lain mampu menunjukkan hal yang lebih dari miliknya.
Kalau
kita lihat realitanya, setia itu sulit untuk dipertahankan. Mungkin ia masih
bersama tetapi masih juga kepincut dengan yang lain. Akupun merasakan hal yang
sama. Kadang orang – orang bilang “Kenapa nggak coba yang lain aja?” atau “Produk
ini nggak kayak yang sebelah”. Ya aku nggak terlalu ambil pusing. Justru berani
menjadi beda itu menonjolkan ciri khasnya. Aku percaya bahwa apapun itu, ia
akan berusaha bertransisi sesuai kebutuhan. Begitupun dengan Asus. Walaupun banyak brand lain yang
memikat, ia tetap konsisten mempertahankan eksistensinya dengan mengikuti
perkembangan zaman hingga saat ini.
Perkembangan Asus kini
Bertransformasi mengikuti trend Generasi Z
Hari
berganti hari, Asus semakin mempertajam eksistensinya sebagai brand laptop
terpopuler di Indonesia. Tidak hanya untuk generasi melankolia saja, Asus terus
berinovasi mengikuti perkembangan global yang mereka tuangkan ke setiap produk
yang dibuatnya.
Generasi
Z identik dengan anak muda yang melek teknologi. Mereka memanfaatkannya untuk
berinovasi dalam menciptakan hal – hal berguna di masyarakat. Jika familiar
dengan Youtube, Facebook, Instagram dan Twitter berarti anda adalah Generasi Z.
Namun, segala hal yang berkaitan dengan teknologi pasti ada saja masalah yang
timbul. Ketika kalian ingin membuat sebuah film atau video singkat tentu
membutuhkan performa laptop yang berkapasitas tinggi dan tidak lelet. Begitupun
dengan membuat poster atau mengedit foto, pasti ada saja perangkat yang tidak
mendukung. Jika sudah begitu, bagaimana memaksimalkan diri kita tanpa perangkat
yang mumpuni?
Kehadiran
Asus memahami kebutuhan anak muda dalam
mengekspresikan diri mereka. Pada akhirnya, Asus Indonesia resmi memperkenalkan
seri VivoBook terbarunya lewat acara peluncuran virtual pada hari jumat, 8 mei
2020 yaitu VivoBook S14 S433 yang dirancang untuk generasi Z.
Asus.com |
Lantas,
apa yang berbeda dari seri VivoBook S14 S433 dengan produk keluaran sebelumnya?
1. Desain Luar Dalam Yang Memukau
Desain
VivoBook S14 S433 ini sangat ramping dan minimalis. Tampilan luarnya hanya
diberi tulisan ASUS VivoBook dengan ukuran yang lebih kecil. Banyaknya space kosong
di bagian depan bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan personalitas kita seperti
foto atau stiker. Asus juga menyediakan stiker lucu untuk kalian pasang nantinya.
Karena
dirancang khusus untuk kebutuhan generasi Z, Laptop Asus VivoBook s14 s433 ini mengeluarkan
empat pilihan warna, antara lain Gaia Green, Resolute Red, Dreamy White, dan
Indie Black. Warna tersebut tidak lebay dan pas untuk selera anak muda.
ASUS
VivoBook S14 S433 mengusung material aluminium dengan build quality yang baik
dan kuat. Laptop dengan perpaduan ketebalan hanya 15,9mm dan ukuran 14 inc ini menggunakan prosesor Intel
Core 10th generation yang hemat daya dengan dukungan fitur premium seperti
fingerprint sensor, teknologi fast charging, serta backlit keyboard.
Asus.com |
Yang
membuat Asus ini ramah dengan anak muda adalah bobot yang terbilang cukup
ringan, yakni hanya 1,4 kilogram saja. Laptop ini muat untuk tas berukuran
kecil atau sedang sehingga nyaman membawanya bepergian.
ASUS
VivoBook S14 S433 juga menyediakan 1x USB 3.2 (Gen1) Type-C, 1x USB 3.2 (Gen1)
Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, HDMI, Audio Jack, Camera HD 720p diatas layar dan MicroSD
card reader. layar VivoBook S14 S433 kini mampu mereproduksi warna pada color space sRGB
100 persen.
Secara
keseluruhan, VivoBook S14 S433 sangat lengkap, ideal dan nyaman digunakan oleh
Anda para kreator konten baik fotografer maupun video editor.
2. Keyboard Dan Touchpad Canggih
Saat mengamati keyboardnya, kita bisa lihat bagaimana
Asus mengadopsi model chiclet dengan desain khas mereka. Sudah pasti sangat
ringan ketika kita ingin mengetik dengan cepat. Jarak antar tombol juga ideal
dan nyaman. Bagi seorang penulis pemula ataupun handal sangat pas dengan
keyboard ini.
Selain itu, ASUS VivoBook S14 S433 memiliki touchpad
dengan ukuran yang cukup lebar. Tepat di sudut kanan atas touchpad, Kita
disuguhkan dengan adanya sensor pembaca sidik jari untuk membuka kunci tanpa
harus mengetik password. Sensor ini terintegrasi dengan fitur Windows Hello di
Windows 10.
3. Performa Kelas Atas Yang Trendy
Asus.com |
Sektor grafis VivoBook ini mengandalkan GPU Nvidia GeForce MX250 selain ada
juga Intel UHD terintergrasi. RAM yang dibenamkan 8 GB DDR4 dual-channel. Sudah
sangat mencukupi, walaupun ini adalah tipe on-board yang artinya tidak bisa
Anda upgrade di masa depan.
Untuk penyimpanannya, ASUS menawarkan SSD PCIe berkapasitas 512 GB. Ada
opsi juga untuk menambahkan storage M.2. VivoBook S14 S433 juga menggunakan SSD
khusus dari Intel yang dilengkapi Optane Memory 32 GB. SSD khusus ini mampu
mengakses data yang sering diakses secara lebih cepat dan pada akhirnya
performa VivoBook S14 (S433) secara keseluruhan pun lebih kencang dan sangat
memudahkan kita.
Sementara untuk urusan konektivitas, laptop ini
didukung WiFi 6 (Gig+)(802.11ax) alias generasi yang terbaru. Berbeda dengan
WiFi generasi sebelumnya, WiFi 6 menjanjikan kecepatan transfer data lebih
tinggi yakni hingga 3 kali lipat. Kapasitas jaringannya juga hingga empat kali
lipat lebih banyak, dan latency hingga 75 persen lebih rendah.
4. Harga Yang Kompetitif
Asus.com |
Karena baru saja diluncurkan,
Laptop ini dibandrol dengan harga Rp13.999.000 (Intel Core i5) dan 15.999.000 (Intel Core i7). Tapi jangan salah, ASUS
VivoBook S14 S433 termasuk dalam jajaran laptop terbaik di kelasnya yang bisa
kita temukan di pasaran Indonesia saat ini. Kalian bisa membeli langsung ke gerai Asus atau marketplace yang tersedia seperti tokopedia, shopee and bukalapak. Dijamin tidak akan kecewa
setelah membeli laptop ini.
Untuk spesifikasi yang lebih jelasnya, kalian bisa simak pada tabel berikut :
https://techijau.com/ |
Dare To Be Different, Bersinar Dengan
Cara Kita Sendiri
Dengan
mengusung semangat “Dare to be different”, Laptop Asus VivoBook S14 S433 mampu
menghadirkan desain dan performa yang lebih berani untuk generasi milenial.
Sebagai
anak muda, tentu kita punya cara tersendiri untuk menentukan masa depan. Jangan
pernah membatasi diri kita hanya karena takut orang lain akan lebih bersinar. Justru
kalian berada di zaman yang membebaskan kalian mengekspresikan diri apapun
bentuknya. Teknologi dibuat untuk siapapun. Berkembanglah sebagaimana mestinya
agar tetap mampu bersaing secara sehat. Kreativitas yang kita miliki mampu
mengantarkan peradaban yang semakin cemerlang.
Aku telah membuktikannya. Menciptakan berbagai tulisan dengan ciri khasku sendiri. Melewati segala rintangan yang ada, aku berhasil membuktikan bahwa semua manusia lahir dengan kelebihannya masing - masing. Kita hanya butuh teman yang akan membantu mewujudkan kelebihan tersebut menjadi berguna untuk diri kita. Apapun itu yang pasti akan mendukung apa saja hal yang kita inginkan. Kalau aku ya Laptop Asus kesayanganku
Apalagi
kalau kita sudah punya laptop Asus VivoBook S14 S433, pasti akan lebih semangat
berkarya dan menunjukkan diri kita yang berbeda.
Mutiara tetap berharga walaupun tidak
dipajang di tempat yang berbeda~
Ingat!
Kita semua bersinar dengan cara kita sendiri. Tergantung bagaimana ikhtiar dan
doa kita sejalan. Semakin kita menginginkan sesuatu, maka usaha untuk
mempelajari situasi, berusaha mewujudkan dan berdoa tidak boleh setengah –
setengah.
Sumber :
https://www.asus.com/id/Laptops/ASUS-VivoBook-S14-S433FL/
Komentar
Posting Komentar